Sabtu, 21 Desember 2013

SENANDUNG QUR’AN DI TEPIAN GUNUNG ORAK-ARIK

Oleh : IMH ZAKIA Email : az.zakia07@gmail.com
       Trenggalek adalah kota kecil bak tempurung yang di kelilingi gunung-gunung. Konon orang-orang tua menyebut gunung Kuncung,gunung Keba,gunung Rajekwesi dan gunung Orak arik. Di tepian gunung orak arik itulah aku dilahirkan oleh ibunda tercinta,dimana sejak usia 4 tahun aku bersama 5 saudaraku telah ditinggalkan oleh ayahanda menghadap rahmatullah dalam kedaan papa, namun kami tetap bersyukur dengan kekuasaan Allah kami bisa bangkit dan bersemangat tuk bisa hidup dengan apa adanya. Masa kecil tetaplah sangat indah, dari gunung ke gunung dari bukit ke bukit kami gunakan waktu luang kami untuk bermain dan bersenandung
lagu-lagu dengan gembira,penuh semangat, siapa tau kelak dewasa bisa menggapai cita-cita. Alhamdulillah, kini usiaku sudah menginjak tua dan tinggal menunggu antrian panggilan Allah SWT. Keadaan zaman merubah segalanya, kehendak Allah pun tidak ada yang menduganya. Aku sering berkunjung ke rumah Ibunda membawa kebahagiaan yang luar biasa. Berkat hidayah Allah kami bersama anak-anak asuhku bisa bergabung bersama PPPA Daarul Qur’an Nusantara, sehingga senandung kami tidak lagu anak-anak lagi tetapi telah berubah menjadi senandung Qur’ani. 

       Tepatnya hari kamis 22 Maret 2012 kami bersama santri Rumah Tahfidz AZ-ZAKIA telah diberi kesempatan untuk Dakwah Qur’an yang kedua kalinya. Disinilah kebahagiaan seorang hamba yang sangat tak ternilai harganya. Anak-anak kami bersenandung melantunkan hafalan surat Al-Mulk di tengah-tengah 700 jama’ah Dzikir Ghofilin, Demikian syahdu gema wahyu Illahi Robbi yang dibawakan oleh anak-anak kami membuat hadirin tertegun haru sambil meneneteskan air mata, sebagai pertanda bahwa kita sebagai manusia tak berarti apa-apa dibanding kebesaran Tuhannya. 
        Bermalam di rumah kami membuat anak – anak bahagia, Di satu sisi ada pembelajaran, si sisi lain mendapatkan kebahagiaan. Dengan penuh semangat mereka mengatakan : “MEREKA BISA, KAMI PUN JUGA HARUS BISA”.Kesempatan itu tidak kami sia-siakan. Hari jum’at adalah hari libur sekolah, perjalanan kami lanjutkan ke kawasan pantai putih untuk menikmati keindahan ciptaan Allah SWT dan diakhiri Shalat Jum’at yang dilakukan di masjid Rahmatul Bahri Tasik Madu, kawasan pantai selatan dengan isi khotbahnya Hadist Nabi yang menerangkan bahwa : “Akan datang satu masa yang pada masa itu umatku akan lebih mencintai 5 perkara dan melupakan 5 perkara. 1. Mencintai dunia dan melupakan akhirat. 2. Mencintai harta dan melupakan hisab. 3. Mencintai Makhluk dan melupakan Pencipta. 4. Mencintai dosa dan melupakan taubat. 5. Mencintai Gedung mewah dan melupakan Kubur.  
        Demikianlah perjalanan DaQu dari Rumah Tahfidz AZ-ZAKIA. Semoga hadist di atas dapat menjadi peringatan bagi kami khususnya dan pembaca majalah DaQu pada umumnya. Selain itu mudah- mudahan perjalanan singkat kami bisa bermanfa’at dan memicu semangat berjuang terus bersama PPPA Daarul Qur’an Nusantara .

Amiien, Wallahu A’lam Bisshowab………….

0 komentar:

Posting Komentar

Its great